
Probolinggo, 15 Juli 2025 – Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD DMI) Kabupaten Probolinggo hari ini meluncurkan program kolaborasi strategis dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Probolinggo. Inisiatif ini berfokus pada Pemberdayaan Ekonomi Umat melalui pemanfaatan aset masjid sebagai pusat kegiatan ekonomi produktif.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di lingkungan masjid, dengan mengoptimalkan peran masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai sentra ekonomi. Kerjasama ini diwujudkan dalam beberapa langkah konkret.

Adapun masjid data penerima bantuan modal dan gerobak dari BAZNAS
1. Masjid Jami’ Baitis Salam Karanganyar Paiton Probolinggo
2. Masjid Abdurrohman bin Auf Maron Wetan Kecamatan Maron Probolinggo
3. Masjid Roudlotul Hikmah Muneng Sumberasih Probolinggo
4. Mas At Taqwa Kramatagung Kec Bantaran
5. Masjid Nurul Mujahidin Kropak Kec Bantaran
6. Masjid Robithotul Islam Krejengan
Modal usaha ini diberikan dengan skema bergulir, sehingga dana yang dikembalikan dapat dimanfaatkan kembali untuk membantu lebih banyak pelaku usaha lainnya. Kolaborasi ini juga mencakup pendampingan intensif bagi para pelaku usaha. BAZNAS dan PD DMI akan membantu dalam hal perizinan, pengembangan produk, hingga akses pasar. Salah satu ide yang sedang digodok adalah pembuatan platform digital khusus untuk memasarkan produk-produk dari UMKM binaan masjid.

Ketua PD DMI Kabupaten Probolinggo, H. Moh Barzan, S.Ag, M.Pd.I, menyatakan bahwa sinergi ini merupakan wujud nyata komitmen DMI dalam memakmurkan masjid dan menyejahterakan jemaahnya. “Masjid harus hidup, tidak hanya untuk sarana Ibadah, akan tetapi juga bisa menjadi kegiatan untuk kesejahteraan ekonomi Ummat. Dengan program ini, kami berharap masjid bisa menjadi pusat kebangkitan ekonomi umat,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua BAZNAS Kabupaten Probolinggo, H. Achmad Muzammil, menyambut baik kolaborasi ini. “BAZNAS memiliki mandat untuk mengoptimalkan pendistribusian zakat. Dengan bersinergi bersama DMI, kami bisa menjangkau lebih banyak mustahik (penerima zakat) yang potensial untuk diberdayakan menjadi muzakki (pemberi zakat) di masa depan,” pungkasnya.
Program ini akan diluncurkan secara bertahap di beberapa masjid percontohan di seluruh Kabupaten Probolinggo. PD DMI dan BAZNAS berharap inisiatif ini bisa menjadi model sukses yang dapat direplikasi di daerah lain untuk memperkuat ekonomi umat secara mandiri dan berkelanjutan.