
Syamsul Akbar:
GADING - Pengurus Pimpinan Daerah (PD) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Probolinggo masa bhakti 2025 - 2030 secara resmi dikukuhkan di Kampoeng Kita Hotel dan Resto Desa Condong Kecamatan Gading, Rabu (26/2/2025) sore. Pengukuhan ini dipimpin oleh Ketua Pimpinan Wilayah (PW) DMI Provinsi Jawa Timur KH Sudjak.
Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo KH Wasik Hannan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo H. Samsur serta anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Moh. Mahrus. Tidak ketinggalan sejumlah ormas Islam di Kabupaten Probolinggo.
Ketua PD DMI Kabupaten Probolinggo Moh. Barzan menyampaikan sejumlah permasalahan yang dihadapi masjid di daerahnya. Di antaranya rendahnya kesadaran jamaah untuk melaksanakan sholat berjamaah, meskipun banyak masjid yang tampak megah. Selain itu, keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) pengurus takmir masjid yang menjadi kendala dalam kelancaran pengelolaan masjid. Disamping adanya masalah kebersihan dan perawatan masjid yang kurang terjaga.
“Sumber daya takmir masjid yang terbatas menjadi masalah utama. Di mana beberapa pengurus takmir tidak menjalankan tugas dengan maksimal dan sering terjadi ketegangan antar pengurus. Selain itu, kurangnya kesadaran jamaah untuk berinfaq juga menjadi tantangan besar dalam memelihara masjid,” ujarnya.
Sementara Ketua PW DMI Provinsi Jawa Timur KH Sudjak mengungkapkan bahwa masjid memiliki berbagai tipe dan peran penting dalam kehidupan masyarakat. Diantaranya masjid nasional seperti Masjid Istiqlal di Jakarta, masjid di provinsi namanya masjid raya, masjid di kabupaten/kota namanya masjid agung, masjid di masing-masing kecamatan namanya masjid besar dan masjid di desa-desa dan di tempat-tempat perkampungan namanya masjid jami.
“Masjid besar seperti Masjid Istiqlal di Jakarta berperan sebagai pusat ibadah nasional. Sedangkan masjid di daerah-daerah memiliki peran yang tidak kalah penting dalam pengembangan agama dan sosial. Pentingnya sinergi antara DMI dan pemerintah dalam menjalankan berbagai program untuk kemaslahatan umat,” ungkapnya.
Menurut Kiai Sudjak, DMI Provinsi Jawa Timur memiliki berbagai program yang mendukung pengembangan masjid. Salah satunya adalah Pemberian Uang Kehormatan Imam Masjid atau PUKIM. “Selain itu, kami juga menyelenggarakan berbagai kegiatan pengembangan SDM seperti workshop, sarasehan dan Forum Group Disccussion (FGD) untuk meningkatkan kualitas pengurus masjid,” tambahnya.
Sedangkan Asisten Administrasi Umum Sekda Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo menyampaikan ucapan selamat atas pengukuhan pengurus PD DMI Kabupaten Probolinggo dan berharap agar pengurus yang baru dikukuhkan dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah serta ormas Islam lainnya untuk mewujudkan masjid yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.
“Sangat penting adanya data base masjid dan mushola untuk memastikan fasilitas yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik dan untuk memantau perkembangan jamaah di setiap masjid,” katanya.
Tutug menerangkan masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat dakwah, pendidikan dan sosial. “Saya berharap masjid di Kabupaten Probolinggo dapat lebih berkembang dan berfungsi lebih optimal, termasuk dalam sektor ekonomi melalui program pemberdayaan masyarakat dan koperasi masjid,” harapnya.